MIR - BELAJAR DENGAN MENDENGAR DAN MEMBACA


Setelah Pengajian Rutin Malam Minggu di Rumah Majlis Ihram Riau suasana malam tampak khidmat dan penuh berkah. Para jamaah yang hadir dengan hati yang lapang mengikuti majlis ilmu dengan penuh perhatian. Setelah lantunan zikir dan tausiyah selesai, suasana hening berganti dengan rasa haru dan syukur. Malam itu bukan hanya menjadi momentum penyegaran ruhani, tetapi juga pengikat niat untuk terus meniti jalan ilmu dan amal dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai penutup dari pengajian rutin tersebut, diadakan kegiatan Pembagian Kitab kepada para jamaah. Kitab Tauhid SIMPUL MATI dan Kitab Tasawuf SHUFFUL HAYAT. Setiap kitab yang diberikan bukan sekadar buku bacaan, tetapi simbol tanggung jawab untuk memperdalam pemahaman dan menghidupkan ajaran yang terkandung di dalamnya. Pembagian kitab ini disertai dengan ikrar penerimaan dan kesediaan untuk mengamalkan isi kitab dalam kehidupan. Dengan tangan yang bergetar dan hati yang penuh harap, setiap jamaah mengucapkan janji bahwa ilmu bukan hanya untuk diketahui, tetapi untuk diamalkan dan diwariskan.

Momen ikrar tersebut menghadirkan suasana yang menyentuh hati. Dalam sinar lampu yang temaram, para jamaah duduk tegap dengan kitab di tangan, menandakan kesiapan mereka menjadi penjaga nilai-nilai ilmu dan adab. Inilah bentuk nyata dari semangat majlis: bukan hanya menuntut ilmu, tetapi juga berkomitmen untuk hidup dalam cahaya ilmu itu sendiri. Kegiatan ini memperlihatkan betapa ilmu dalam pandangan Majlis Ihram bukan hanya dipelajari secara lahiriah, tetapi juga dihayati secara batiniah.








Harapan besar dari kegiatan ini adalah agar kitab yang diterima tidak hanya disimpan di rak atau lemari, tetapi benar-benar menjadi teman keseharian dalam perjalanan menuju Allah. Setiap lembar yang dibaca diharapkan menjadi sumber petunjuk, setiap kalimat yang direnungkan menjadi cahaya hati, dan setiap ilmu yang diamalkan menjadi jalan keberkahan. Dengan demikian, majlis ini bukan hanya melahirkan para pembaca, tetapi para pengamal ilmu yang tulus dan berakhlak.

Motivasi bagi para jamaah ialah untuk terus istiqamah menuntut ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan nyata. Ilmu yang tidak diamalkan akan menjadi beban, sementara ilmu yang diamalkan akan menjadi cahaya penuntun. Semoga dari kegiatan rutin seperti ini lahir generasi yang berilmu, beramal, dan beradab; generasi yang menjadikan kitab bukan sekadar bacaan, tetapi bekal menuju ridha Allah dan keselamatan dunia akhirat.

by. Tim MIR

Posting Komentar

0 Komentar