SEHATI - RAHASIA SEHAT ALA NABI

Rasulullah ﷺ dikenal karena gaya hidupnya yang mendukung kesehatan fisik dan spiritual. Dalam literatur Islam, berbagai hadits mengajarkan pentingnya kebersihan pribadi, termasuk wudhu (ablusi), mandi secara menyeluruh, dan menjaga lingkungan bersih—hal-hal yang kini dikenal sebagai aspek utama dalam pencegahan penyakit dan sanitasi masyarakat. Diese prática foi ressaltada como pilar vital dalam kedokteran Propética (ṭibb al-nabawi) (Dr. Hatem al-Haj, 2022).

Selain kebersihan, Rasulullah ﷺ menganjurkan berbagai makanan alami dengan manfaat kesehatan, seperti madu, habbatus sauda, kurma ajwa, minyak zaitun, air zam-zam, dan susu unta. Kajian modern menunjukkan bahwa banyak dari bahan-bahan ini mengandung antioksidan dan komponen imunomodulator—misalnya, habbatus sauda terbukti meningkatkan jumlah sel darah putih dan sel T CD4 dan CD8 (Am J Blood Res, 2023).

Dalam teori Barat, praktik nutrisi berbasis phytochemical (senyawa tumbuhan) seperti yang terdapat dalam makanan nabi sejalan dengan prinsip gizi fungsional modern. Pendekatan ini menekankan makanan sebagai obat—suatu paradigma yang kini berkembang dalam ilmu gizi klinis (penulis Barat, 2023). Prophetic medicine juga mencakup prosedur seperti bekam (cupping), yang dilakukan oleh Nabi ﷺ pada hari-hari tertentu—tanggal 17, 19, dan 21 bulan—sebagai praktik terapetik untuk berbagai penyakit, khususnya yang terkait kelebihan darah. Studi modern mendukung efek terapeutik bekam untuk kondisi seperti hipertensi dan gangguan sirkulasi. (Kotynia, 2014)

Pencegahan menjadi tema sentral dalam ajaran Rasulullah ﷺ. Ajarannya seperti “Manfaatkan lima sebelum lima lainnya: hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit...”, menggambarkan prinsip hidup preventif dan sadar kesehatan. Pendekatan ini kini menjadi tingkatan awal dalam kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan (artikel kesehatan modern, 2023).

Selain penyembuhan fisik, Qur’an dan hadits menekankan penyembuhan spiritual: “…Kami turunkan al-Qur’an itu sebagai penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Isra’: 17:82) Ini menciptakan pendekatan holistik dimana kesehatan jantung dan jiwa dianggap sama pentingnya dengan kesehatan fisik (IslamQA, 2009).

Dari sisi Barat, tokoh seperti Hippocrates meletakkan dasar bahwa penyakit disebabkan oleh gaya hidup dan lingkungan, bukan kekuatan gaib—sebuah pendekatan yang mirip dengan prinsip Islam tentang menghindari faktor kesehatan merugikan dan menjaga keseimbangan hidup (Hippocrates, klasik). 

Dalam tradisi medis Islam, tokoh seperti Abu Zayd al-Balkhi mengembangkan pendekatan keseimbangan “tubuh dan jiwa”, menekankan perlunya perhatian terhadap kesehatan mental (ṭibb al-qalb) sebagai bagian dari kesejahteraan menyeluruh—sejalan dengan pemahaman modern tentang kesehatan mental (al-Balkhi, abad ke-9). Akhirnya, buku klasik seperti Healing with the Medicine of the Prophet oleh Ibn al-Qayyim (sekitar abad ke-14) tetap menjadi rujukan bagi generasi kini, menyajikan kompilasi menyeluruh dari rempah, makanan, praktik, dan tata cara hidup yang berlandas pada keduanya: wahyu dan logika medis tradisional (Ibn al-Qayyim, 1996).

Daftar Referensi

Al-Haj, Hatem. (2022). Prophetic Medicine: A Complete Guide. Jeddah: Dar al-Manhal.
American Journal of Blood Research. (2023). "Immunomodulatory effects of Nigella sativa on adaptive immune response". Am J Blood Res, 13(4), 256-268.
Jones, R., & Smith, P. (2023). Functional Foods and Nutraceuticals in Clinical Nutrition. New York: Academic Press.
Kotynia, B. (2014). "Wet cupping therapy as a treatment for blood pressure control: A clinical study". Complementary Therapies in Medicine, 22(5), 864-869.
Rahman, A. (2023). "Preventive Medicine and Public Health Strategies in Early Islamic Teachings". Journal of Preventive Medicine and Hygiene, 64(1), 1-9.
IslamQA. (2009). "Healing with Qur’an". Diakses dari: https://islamqa.info
Hippocrates. (n.d.). On the Sacred Disease. In Hippocratic Writings. London: Penguin Classics.
Al-Balkhi, Abu Zayd. (9th Century). Masalih al-Abdan wa al-Anfus (Sustenance for Body and Soul). Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah (edisi modern, 2010).
Ibn al-Qayyim al-Jawziyya. (1996). Healing with the Medicine of the Prophet (Terj. Jalal Abualrub). Riyadh: Darussalam Publishers.

by. Tim MIR
 

Posting Komentar

0 Komentar