Majlis Ihram Riau dikenal sebagai salah satu majlis ilmu yang kaya dengan tradisi keilmuan Islam klasik, terutama dalam bidang tauhid dan tasawuf. Kitab pertama yang dipelajari adalah Hanya Jauhari yang Mengenal Manikam, sebuah kitab yang mengajarkan jalan syari’at dan hakikat dalam setiap ibadah, dengan titik tekan pada rukun Islam dari sisi lahir dan batin. Selanjutnya, kitab Membujur Lalu Melintang Patah (Jaya di Dunia Sempurna di Akhirat) dipelajari untuk menegaskan urgensi mengenal Allah dan Rasulullah sebagai inti dari kehidupan beragama, agar seorang hamba mencapai kebahagiaan dunia sekaligus kesempurnaan akhirat.
Kitab berikutnya adalah Simpul Mati, yang mengkaji tauhid secara mendalam pada aspek dzat, sifat, asma’, dan af’al Allah. Kitab ini berfungsi sebagai pegangan untuk mengesakan Tuhan secara murni dan membuang segala bentuk syirik yang halus maupun nyata dari dalam diri. Selain itu, jamaah juga mempelajari Sufful Hayat, sebuah karya yang memadukan syari’at, thariqat, hakikat, dan ma’rifat. Kitab ini mengarahkan pada perjalanan rohani melalui tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) hingga tercapai kesatuan pemahaman antara empat tingkatan tersebut.
Selain itu, ada pula kitab Tujuh Kesadaran Langit, yang membahas aspek hakiki dari peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW sebagai pelajaran spiritual yang dalam. Sebagai pelengkap, Risalah Amaliah 'Lidah Ikut Kata - Hati Ikut Rasa' diajarkan untuk membimbing jamaah dalam amalan-amalan khusus yang menjadi ciri khas majlis. Dengan rangkaian kitab tersebut, serta tambahan kitab-kitab lainnya dari kajian tauhid dan tasawuf, Majlis Ihram Riau tidak hanya menjadi tempat belajar hukum-hukum syariat, tetapi juga ladang penyucian jiwa, pendalaman iman, dan penyatuan ilmu lahir dan batin dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kemudian sebelum kajian di mulai di Majlis Ihram Riau istiqomah membaca beberapa wiridan diantaranya yaitu Ratib al-Atthas, Ratib al-Haddad, Maulid ad-Diba'i.
0 Komentar